kesenianmusik tradisional. Bahkan sebagai upaya untuk melestarikan telah diadakan festival gejog lesung yang diselenggarakan oleh beberapa daerah. Kesenian Gejog Lesung ini tidak hanya sebagai permainan musiknya saja tapi untuk lebih menarik dipadukan dengan kesenian lainnya yaitu seni tari (gerak), tetembangan (lagu) dan teater.
TRIBUNMANADOCO.ID - Dalam rangka melestarikan kesenian tradisional dan memajukan kebudayaan daerah. Pemerintah Kabupatan Bolaang Mongondow Utara (Bolmut) melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) melaksanakan Pelatihan Kulipu di SMP Negri 1 Kaidipang, Rabu (27/07/2022).. Kepala Dinas Dikbud Bolmut, Sulha Mokodompis mengatakan, pelatihan Kulipu ini bertujuan untuk membangun kesadaran
Berperanaktif untuk melestarikan adat istiadat dan saling mendukung dalam kegiatan yang dilakukan oleh orang lain ketika melakukan ritual budaya daerahnya adalah bentuk toleransi terhadap keberagaman? Ras Norma Agama Gender Semua jawaban benar Jawaban Yang Benar Menurut Pilihan diatas adalah A. Ras
PusatPemberdayaan Pemuda dan Olahraga Nasional (PPPON) Menggelar Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Kepeloporan Seni Budaya Lokal Bagi Pemuda Tahun 2022. Pelatihan di gelar selama 2 hari, tanggal 24-25 Juni 2022 dan dibuka langsung oleh Deputi 1 Kemenpora RI Faisal Abdullah. Sabtu, 25 Jun 2022. BAGIKAN :
timmerumusan solusi berupa pelestarian budaya untuk mengidentifikasi objek wisata a bersejarah, bangunan dan benda tua, serta mengemas benda wisata untuk pertunjukan di festival pendampingan. Kemudian, promosi atraksi disebarkan melalui media sosial. Hasil dari kegiatan pendampingan menunjukkan bahwa ada peningkatan kesadaran,
Kegiatanini dilakasanakan untuk menjawab keluhan masyarakat, terutama orang tau dikarenakan anak-anak mereka kurang memahami permainan serta lagu-lagu tradisonal. Delima menambahkan, bahwa "Kegiatan ini pun tujuannya untuk mengembangkan dan melestarikan seni budaya Jawa dan mencetak generasi peduli karya dan seni daerah Jawa khususnya Jawa
. Oleh Basanda Etavita / Alumni Seiring melesatnya perkembangan jaman yang semakin membuat segala aspek kehidupan semakin mendunia, tentunya generasi muda saat ini cenderung untuk berpikiran lebih modern. Sehingga mereka juga sering melupakan betapa penting dan berharganya berbagai warisan kebudayaan daerah. Kadang kalanya mereka terlalu berpikiran bahwa kesenian dan kebudayaan yang menjadi warisan nenek moyang tersebut adalah hal yang kuno dan tidak relevan dengan perkembangan jaman di masa kini. Tentu bila hal itu benar-benar terjadi di kalangan pemuda-pemudi penerus bangsa hal itu menjadi sebuah petaka bagi generasi selanjutnya. Betapa tidak? Akan sangat merugikan apabila kesenian yang merupakan kebudayaan daerah tidak dijaga dan dilestarikan dengan baik, karenanya sudah sepantasnya kita untuk saling bahu-membahu dalam menjalankan tindakan untuk menjaga dan melestarikannya. Agar nantinya anak cucu kita dapat selalu melihat dan merasakan betapa hebat warisan kebudayaan Indonesia. Dan jangan sampai warisan kebudayaan tersebut hilang termakan waktu. Dan tentu satu hal yang sangat harus kita jaga bersama yaitu jangan sampai kesenian budaya asli Indonesia direbut oleh bangsa lain. Sudah kita ketahui sebelumnya, bahwa budaya daerah merupakan akar dari budaya nasional. Tentu saja apabila budaya daerah berdiri dengan kokoh pasti budaya nasional juga akan sama kokohnya. Sebenarnya apa yang dimaksud dengan budaya? Budaya berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah yang merupakan bentuk jamak dari buddhi yang berarti budi atau akal. Jadi kebudayaan dapat disimpulkan sebagai keseluruhan pengetahuan, kepercayaan, dan nilai-nilai manusia yang diwariskan secara turun-temurun. Dengan adanya budaya yang berkembang di dalam masyarakat akan menghasilkan berbagai jenis pemikiran dan pandangan yang akan menghasilkan kesenian khusus yang berkembang dalam masyarakat tersebut. Indonesia memiliki beragam kesenian yang berbeda-beda di tiap daerah hal ini dikarenakan Indonesia terdiri bermacam-macam suku bangsa. Setiap suku bangsa tersebut memiliki ciri khas masing-masing. Namun dengan adanya perbedaan tersebut, tidak malah menjadikan Indonesia terpecah-pecah tetapi buktinya Indonesia tetap menjadi kesatuan yang utuh sesuai dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Dengan perbedaan kebudayaan tersebut semakin membuat Indonesia kaya akan keanekaragaman budaya. Sedini mungkin kita seyogyanya telah melatih untuk mengayomi diri dalam menumbuhkan sikap cinta tanah air termasuk kebudayaannya. Dan kita yang sering kali dianggap sebagi bangsa timur yang menjunjung tinggi kesopanan dan bersikap penuh keramahtamahan harus pula dapat mempertahankan predikat itu. Terlebih lagi dengan kuatnya arus westernisasi yang semakin mudah dan cepat menyebar ke penjuru dunia kita harus dapat menyaring kebudayaan yang masuk ke Indonesia sesuai dengan Pancasila yang menjadi dasar negara, ideologi, dan pandangan hidup bangsa kita. Dengan demikian sikap apresiasi dalam seni harus kita tumbuh kembangkan dalam diri kita. Sikap apresiasi tersebut adalah sikap yang berhubungan dengan penilaian dan pengembangan dalam kesenian. Kegiatan apresiasi dapat tercemin dari tindakan seperti menilai keragaman kesenian yang ada, mau mempelajari berbagai kesenian daerah, mau melihat dan menghargai kesenian daerah yang dipertunjukan, mau terlibat dalam pengembangan kesenian yang ada. Sikap apresiatif ini harus ditumbuhan pada generasi muda karena generasi muda yang menjadi penerus selanjutnya dapat terlatih dalam meningkatkan kebudayaan, dengan demikian semakin kebudayaan itu berkembang maka akan terjaga kelestariannya. Siapa sajakah yang berperan dalam pelestarian dan penjagaan kesenian dan kebudayaan daerah ini? Tentu saja tidak hanya ditekankan pada generasi muda yang menjadi tokoh utama dalam sasaran pengembangannya, namun hal ini tidak dapat berjalan tanpa adanya bantuan dan peranan dari orang-orang sekitar yang lebih berpengalaman dalam hal seni tersebut. Sekolah dapat menjadi salah satu wadah dalam pengembangan dan pelestarian kebudayaan tersebut. Berbagai kegiatan seperti ekstrakulikuler kesenian yang ada di sekolah memiliki peranan yang positif untuk mendidik dan melatih para siswa dalam bidang seni. Selain itu pula kegiatan pentas seni yang tentunya dapat membantu siswa yang kurang mengetahui kesenian daerah lain untuk mengenalnya. Begitu pula dengan pelajaran kesenian yang ada. Menjaga dan melestarikan kesenian dan kebudayaan daerah milik bangsa adalah tanggung jawab bersama yang sudah sepantasnya kita lakukan sebagai generasi muda penerus bangsa. Jadikanlah kebudayaan Indonesia yang beraneka ragam menjadi aset kebudayaan yang tak terkira. Tetap lestarikan kebudayaan dan kesenian daerah untuk memperkokoh budaya nasional kita. About eksisku Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia, Bahasa Jawa, Jurnalistik Sekolah, pengelola Perpustakaan dan Rumah Belajar Srikandi, aktif pada organisasi kemasyarakatan
Sering kali kita tidak menyadari, di era globalisasi saat ini banyak masyarakat yang kurang menghargai kebudayaan Indonesia yang beragam. Semangat nasionalisme di Indonesia patut dipertanyakan karena dampak globalisasi. Hal ini menjadi pertanyaan yang lebih besar di kalangan anak muda karena mereka adalah penerus bangsa. Nasionalisme mengacu pada cinta tanah air yang dipengaruhi oleh keterikatan emosional sebagai warga negara Indonesia. Penulis sendiri sebagai warga Indonesia sangat bangga dengan banyaknya budaya yang unik dan menarik dari Sabang sampai Merauke. Seperti kesenian, adat, dan makanan khas daerah yang sangat beragam. Namun sungguh aneh sebagai anak bangsa banyak pemuda yang tidak mengetahui dan melupakan budayanya sendiri. Dulu adat dan budaya sering kali dipakai untuk acara pernikahan, tetapi saat ini lebih banyak kalangan pemuda yang meninggalkan acara adat tersebut karena dianggap kuno dan lebih memilih acara yang bertema kebarat-baratan. Padahal banyak orang asing yang lebih ingin belajar bahasa dan kebudayaan Indonesia. Oleh karena itu banyak negeri asing yang mengakui budaya Indonesia. Nah, berikut ini contoh budaya yang mulai hilang dan dilupakan oleh masyarakat Indonesia seperti yang dilansir dari 1. Tari Bontek. Seni tari ini berasal dari Pulau Meranti, Provinsi Riau yang menyimpan segudang budaya dan kesenian khas dengan Melayunya. Tetapi di balik kekayaan aset budayanya, tarian ini mulai redup dan terlupakan. Tarian ini berasal dari Desa Tanjung Padang, Meranti, Riau. 2. Tari Balumpa. Tarian ini berasal dari Wakatobi daerah Binongko dan Buton, Sulawesi Tenggara. Tari Balumpa ini disuguhkan untuk menghormati para tamu atau pejabat-pejabat tinggi yang datang ke daerahnya. 3. Tari Renggong Manis. Seni tari ini termasuk salah satu tarian Betawi yang berasal dari budaya Cina Klasik, Betawi, dan Arab. Gerakan tari yang dinamis dan penuh keceriaan jadi alasan tarian ini jadi media untuk menyambut tamu khusus. Salah satu budaya yang penulis sukai saat ini adalah Mandau Terbang yang berasal dari Suku Dayak. Tidak seperti senjata adat lainnya, menurut penulis senjata yang satu ini sangatlah unik. Pengguna senjata ini bisa menggunakannya seolah-olah Mandau tersebut bisa terbang. Suku Dayak percaya hal ini dapat terjadi karena Mandau yang diturunkan oleh nenek moyangnya tersebut di dalamnya bersemayam roh-roh pendahulu mereka. Sayangnya saat ini pengguna Mandau Terbang mulai berkurang jumlahnya. Lalu apa penyebab hal tersebut bisa terjadi? Menurut penulis generasi muda seharusnya meneruskan dan mempelajari budaya yang mulai terlupakan, bukannya malah mencintai budaya negeri lain yang tidak membawa dampak positif. Menurut masyarakat Indonesia belum menjadikan usaha menjaga dan melestarikan sebagai sebuah kebutuhan, informasi terkait kearifan budaya lokal belum menyebar luas, dan rasa ingin tahu yang kurang. Kebudayaan adalah salah satu yang menggambarkan sifat nasionalis. Lalu, bagaimana caranya agar hal tersebut tidak terjadi lagi? Berikut beberapa cara yang bisa kamu lakukan. 1. Mempelajari budaya lokal. Salah satu cara untuk melestarikan budaya lokal yaitu dengan memahami budaya itu sendiri. Kita harus mengetahui berbagai macam informasi berkaitan dengan budaya dari berbagai sumber, mulai dari Ensiklopedia, buku, bahkan surat kabar. Dengan begitu, kita bisa mengetahui budaya apa saja yang harus dilestarikan dalam era globalisasi agar tidak punah. 2. Mengikuti kegiatan kebudayaan. Setelah mengetahui berbagai informasi dan karakteristik dari budaya lokal kita, selanjutnya yaitu mengikuti kegiatan budaya tersebut. Kita bisa mengikuti kegiatan budaya dan bahkan menyeleggarakanya, seperti perlombaan tari tradisional atau membuat festival yang berisi berbagai makanan khas dari berbagai daerah. Mengikuti kegiatan kebudayaan dapat menambah rasa cinta pada kultur yang ada di Indonesia. 3. Mengenalkan produk lokal Indonesia. Kita bisa melestarikan budaya dengan cara mengenalkan berbagai kesenian dan budaya melalui jejaring sosial hanya dengan postingan foto di media sosial. Hal tersebut dapat memperkenalkan budaya lokal di kancah internasional. Contohnya seperti menggunakan produk budaya lokal. Jika berada di luar negeri kita juga harus memilih produk dari Indonesia ketimbang produk hasil impor. 4. Jadikan budaya sebagai Indonesia. Jika kita memiliki rasa bangga terhadap budaya kita sendiri maka budaya tersebut tidak akan hilang tergantikan oleh budaya asing karena pengaruh globalisasi. Mulai dari hal hal kecil seperti menggunakan bahasa daerah masing-masing dan menjaga sopan santun seperti yang selalu diajarkan kepada kita. Mari cintai kebudayaan negeri ini, karena budaya adalah salah satu hal yang membentuk negara Indonesia. Mulai dari memperkenalkan kebudayaan Indonesia sejak dini dan menanamkan rasa cinta terhadap Tanah Air. Dengan menerapkan hal tersebut maka Indonesia akan menjadi negara yang bersatu warganya walaupun memiliki banyak perbedaan. Bersama-sama kita wujudkan semboyan bangsa Indonesia, yaitu Bhinneka Tunggal Ika. Sehingga budaya Indonesia tetap terjaga dan diharapkan tidak akan ada lagi perpecahan di negeri ini sehingga menjadikan Indonesia negara yang aman, adil, dan makmur.
Outhwaite dan Battomore dalam Simatupang 2013 232 menjelaskan bahwa, jelas kiranya bahwa tradisi’ merupakan istilah yang dipinjam dari bahasa asing. Tradisi berasal dari kata tradere dalam bahasa latin yang berarti menyampaikan Inggris deliver, meneruskan Inggris transmit, dan digunakan dalam arti kandungan-kandungan masa lalu yang diteruskan ke masa kini dan masa depan. Biasanya tradition’ Inggris merujuk pada kebiasaan yang berlaku di masa kini namun memiliki akar cukup panjang dalam kebiasaan masa silam. Malarsih 2005 256 menjelaskan bahwa melestarikan dapat dilakukan atau terkait dengan dipertahankan, mengembangkan, dan disebarluaskan. Dipertahankan yang berarti dijaga keasliannya, mengembangkan yang berarti berpijak dari yang asli dibuat lebih menyesuaikan dengan perkembangan masa baik materi maupun fungsinya, dan disebarluaskan yang dimaksudkan selain digunakan untuk lingkungan sendiri juga diupayakan supaya dapat digunakan dan dinikmati oleh masyarakat. Menurut Karmadi 20075 upaya pelestarian memiliki arti upaya memelihara untuk waktu yang sangat lama dan berkelanjutan sustainable. Bukan pelestarian yang hanya mode sesaat, berbasis proyek, berbasis donor dan elitis tanpa akar yang kuat di masyarakat, pelestarian tidak akan dapat bertahan dan berkembang jika tidak di dukung oleh masyarakat luas dan tidak menjadi bagian nyata dari kehidupan kita pelestarian harus hidup dan berkembang di masyarakat. Upaya pelestarian sebagai langkah wajib agar seni tidak punah dan mati, bentuk konkrit dalam upaya pelestarian dapat berupa pembelajaran, festival, lomba seni, misi kesenian dan pendalaman proses berkesenian Nuranani 201015. Pelestarian kesenian tradisional buka berarti menetapkan kesenian menjadi baku, menjadi absolut dan tak dapat berubah untuk berkembang. Pelestarian justru dimaksudkan untuk dikembangkan, namun tidak lepas dari sumbernya yakni tradisi yang justru memberi warna atau kesenian yang kita kembangkan dengan demikian bisa di bedakan kesenian daerah satu dengan lain dalam pembelajarannya Bastomi 198868. Pelestarian budaya yang dirumuskan dalam draf RUU tentang kebudayaan 1999 dijelaskan bahwa pelestarian budaya berarti pelestarian terhadap eksistensi suatu kebudayaan dan bukan berarti membekukan kebudayaan didalam bentuk-bentuknya yang sudah pernah dikenal saja. Pelestarian dilihat sebagai sesuatu yang terdiri dari tiga aspek, yaitu perlindungan, pengembangan, pemanfaatan Sedyawati 2008 152. 13 Tindakan-tindakan pelestarian yang dapat ditempuh yaitu 1 pendokumentasian secermat mungkin dengan menggunakan berbagai media yang sesuai; hasil dokumentasi ini selanjutnya dapat menjadi sumber acuan, tentunya apabila disimpan di tempat yang aman dan diregistrasi secara sistematis dengan kemungkinan penelusuran yang mudah, 2 pembahasan dalam rangka penyadaran, khususnya mengenai nilai-nilai budaya, norma, dan estetika, 3 pengadaan acara penampilan yang memungkinkan orang “mengalami” dan “menghayati”. Tanpa ketiga tindakan tersebut maka pelestarian mungkin tidak akan terjadi dengan sendirinya secara alamiah. Upaya pelestarian diarahkan untuk membuat kesenian tradisional tetap aktual dalam arti nilai-nilai yang terkandung di dalamnya tetap dirasakan sebagai pemenuhan kebutuhan. Salah satu cara untuk melestarikan kesenian tradisional dapat dilakukan dengan cara diadakannya regenerasi, yaitu mengenalkan kesenian tradisional kepada generasi berikutnya Sedyawati 2008 280 Upaya pelestarian kesenian tradisional perlu adanya pembinaan terhadap kesenian daerah. Pembinaan dilakukan dalam rangka mengembangkan kesenian tradisional agar dapat memperkaya kesenian Indonesia yang beraneka ragam. Pengembangan kesenian tradisional bertujuan untuk membuat seni tradisional itu tetap hidup dan terus berkembang. Pengembangan berasal dari kata ’kembang’’ dapat berarti menjadi bertambah-tambah sempurna Poerdarminto 1984 473. Pengembangan sangat erat kaitannya dengan masalah yang menyangkut mutu seni. Pengembangan itu meliputi cakupan bidang garapan dengan tidak meninggalkan ciri khasnya. Pengembangan kesenian tradisional dapat dilakukan dengan membesarkan volume penyajiannya, meluaskan wilayah pengenalannya dan tidak menutup kemungkinan diolah dan diperbaharui wilayah sesuai dengan perkembangan zaman. Usaha pengembangan merpakan usaha untuk menghidupkan kembali kesenian tradisional di lingkungan masyarakat pendukungnya Sedyawati 1984 50-51. Dalam pengembangan kesenian tradisional sekarang ini tidak lepas dari masalah-masalah adanya pengaruh dari luar yakni pengaruh dari kebudayaan asing. Dalam usaha pelestarian dan pengembangan kesenian tradisional perlu adanya sikap selektif untuk dapat selalu menjaga kelangsungan perkembangan kesenian tradisional, juga diperlukan sarana dan prasarana sebagai wadah kegiatan baik melalui jalur formal maupun non formal. Jalur formal, misalnya melalui lembaga-lembaga pendidikan sekolah, sedangkan jalur non formal dapat melalui kegiatan ini dapat tercapai usaha pelestarian dan pengembangan kesenian tradisional. Gejala yang menarik dalam perkembangan dan pengembangan kesenian dewasa ini adalah kepedulian pemerintah terhadap kesenian dan potensi seni menjadi lahan bisnis. Tujuan utama dari pembinaan terhadap kesenian seni tradisi adalah untuk menciptakan dan mendorong rasa kebersamaan antara warga suatu masyarakat. Pengembangan kesenian tradisional diolah senantiasa sesuai dengan cita rasa yang telah berbentuk. Melalui jalur pengembangan manapun, tujuan seni tak akan berubah. Kesenian itu bersifat menghibur dan menjanjikan kepuasan dan merangsang bertingkat-tingkat dari badan, emosi lalu ke jiwa Sedyawati 15 1984121. Kesenian tradisional yang telah mengalami perkembangan akan cenderung untuk selalu kembali kepada bentuk-bentuk tertentu. Seni tradisi memberi kesan selalu berulang. Dapat disimpulkan, usaha pelestaian dan pengembangan kesenian tradisional merupakan serangkaian kegiatan dalam mempertahankan keberadaan kesenian tradisional dalam kehidupan masyarakat dengan melakukan berbagai upaya penyesuaian. Usaha pelestarian dan pengembangan kesenian tradisional memegang peranan yang penting, karena merupakan dasar dan sumber untuk masa yang akan datang. Upaya pelestarian dan pengembangan kesenian tradisional merupakan upaya nyata, yang bertolak dari masa lampau dan berorientasi pada masa depan. Upaya pelestarian juga mengandung pengertian pengembangan, maka kemasan kesenian tidak harus sama seperti ketika kesenian itu dilahirkan. Memperkembangkan kemasan kesenian harus disesuaikan dengan keadaan masyarakat sekitar. Seperti halnya kesenian Balo-balo yang dulunya hanya kesenian yang identik dengan musik rebana dan dipertunjukan di acara religi saja dengan sekarang yang ada sudah berbeda dan dalam proses pelestariannya. Tentu bentuk dari kesenian Balo-balo memiliki banyak perkembangan. Proses Pelestarian Kebudayaan merupakan warisan sosial, kebudayaan diturunkan dari generasi ke generasi melalui proses pembelajaran, baik secara formal maupun informal. Adapun pembelajaran formal itu umumnya dilakukan lewat program-program pendidikan dalam berbagai lembaga pendidikan. Semua wujud kebudayaan spiritual maupun material yang berupa sistem gagasan, ide-ide, norma-norma, aktivitas-aktivitas berpola, serta berbagai benda hasil karya manusia dikemas dalam pelajaran dan kurikulum yang disusun serta diberikan secara tematik. Proses pembelajaran informal diselenggarakan melalui proses enkulturasi dan sosialisasi Kodiran 2004 10. Enkulturasi yaitu proses penerusan kebudayaan kepda individu yang segera dimulai setelah lahir, yaitu pada saat kesadaran yang bersangkutan mulai tumbuh dan berkembang. Proses enkulturasi yakni pembudayaan seseorang individu mempelajari dan menyesuaikan alam pikiran serta sikapnya terhadap adat-istiadat, sistem norma dan peraturan-peraturan yang hidup dalam kebudayaannya. Dengan kata lain, enkulturasi adalah pewarisan dengan cara unsur-unsur budaya itu dibudayakan kepada individu-individu warga masyarakat pendukung kebudayaan tersebut Kodiran 2004 11. 1 Sosialisasi Usaha untuk melestarikan budaya tradisional dapat dilakukan dengan cara sosialisasi. Sosialisasi sangat penting karena merupakan proses pembelajaran seseorang untuk mempelajari pola hidup sesuai nilai, norma dan kebiasaan yang ada di masyarakat. Tujuan dan fungsi sosialisasi ini adalah untuk memberikan keterampilan serta mengembangkan kemampuan seseorang serta mampu mempelajari dan menghayati norma-norma yang ada di masyarakat. Selanjutnya hasil dari sosialisasi ini diharapkan dapat menjadi salah satu langkah dalam menyebar luaskan budaya tradisional. 17 George Herbert Mead berpendapat bahwa sosialisasi yang dilalui seseorang dapat dibedakan melalui tahap-tahap yaitu yang pertama adalah tahap persiapan preparatory stage, tahap ini dialami sejak manusia dilahirkan, saat seseorang anak mempersiapkan diri untuk mengenal dunia sosialnya, termasuk untuk memperoleh pemahaman tentang diri. Tahap yang kedua adalah tahap meniru play stage, tahap ini ditandai dengan semakin sempurnanya seorang anak menirukan peran-peran oleh orang dewasa. Kemampuan untuk menempatkan diri pada posisi orang lain juga mulai terbentuk dalam tahap ini. Kesadaran bahwa dunia sosial manusia berisikan banyak orang telah mulai terbentuk. Sebagian dari orang tersebut merupakan orang-orang yang dianggap penting bagi pembentukan dan bertahannya diri, yakni dari mana anak menyerap norma dan nilai. Bagi seorang anak, orang-orang ini disebut orang-orang yang sangat berarti significan other. Tahap ketiga adalah tahap siap bertindak game stage, pada tahap ini lawan berinteraksi semakin banyak dan hubungannya semakin kompleks. Individu mulai berhubungan dengan teman sebaya di luar rumah. Peraturan-peraturan yang berlaku diluar keluarganya secara bertahap juga mulai dipahami. Bersamaan dengan itu, anak mulai menyadari bahwa ada norma tertentu yang berlaku diluar keluarganya. Tahap keempat yaitu tahap penerimaan norma kolektif generalized stage, pada tahap ini seseorang telah dianggap dewasa. Dia sudah dapat menempatkan dirinya pada posisi masyarakat secara luas. Dengan kata lain, dia dapat bertenggang rasa tidak hanya dengan orang-orang yang berinteraksi tapi juga dengan masyarakat luas. Manusia dewasa menyadari pentingnya peraturan, kemampuan bekerja sama bahkan dengan orang lain yang tidak dikenalnya secara mantap. Manusia dengan perkembangan diri pada tahap ini telah menjadi warga masyarakat dalam arti sepenuhnya diunduh pada tanggal 17 september 2015. 2 Pementasan Upaya pelestarian tari juga dapat dilakukan dengan diadakannya pementasan, pementasan bisa dilakukan di berbagai even, dengan diadakannya pementasan ini diharapkan agar masyarakat dapat terhibur dan bisa mengenal bentuk dan nilai-nilai kearifan lokal masyarakat yang terkandung dalam tarian yang dipentaskan. Dengan penyelenggaraan pementasan tari dapat menumbuhkan rasa cinta masyarakat terhadap tari daerah. Dalam proses sosialisasi seperti ini sangat efektif dalam mengenalkan kesenian tari budaya terutama tari Ngancak Balo di kalangan masyarakat luas. Dengan mengadakan progam pencari bakat-bakat baru yang mau dan berminat mendalami tarian Ngancak Balo demi melestarikan kesenian tersebut. 3 Peningkatkan Mutu Peningkatan mutu pementasan sangat penting, dengan adanya peningkatan mutu pementasan maka keberadaan tari daerah dapat terjaga keberlangsungannya. Peningkatan mutu dapat dilakukan dengan cara memberi pembelajaran dan bimbingan khusus pada para pecinta seni khususnya seni tari untuk memperbaiki penampilan. Bimbingan itu diberikan dengan tujuan untuk mencari bibit-bibit baru penari sebagai wujud regenerasi. Peningkatan mutu juga dapat dilakukan 19 dengan cara menambahkan kreasi-kreasi kolaborasi atraksi lain agar pementasan lebih menarik. 4 Melakukan Pembinaan Upaya pelestarian tari juga bisa dengan cara mengadakan pelatihan atau pembinaan terhadap generasi muda sekarang. Mengadakan pelatihan ini dihararapkan dengan adanya pelatihan rutin tari daerah bisa lebih dikenal dan bisa di praktekan oleh generasi muda sekarang.
Agar tidak hilang dan agar masih bisa di perlihatkan pada generasi berikutnya Agar tidak punah/hilang dari kebudayaan indonesia
Menurut Trenholm dan Jensen, Pengertian Budaya adalah seperangkat nilai, norma, kepercayaan dan adat-istiadat, aturan dan kode, yang secara sosial mendefinisikan kelompok-kelompok orang, mengikat mereka satu sama lain dan memberi mereka kesadaran bersama. Dalam pandangan Trenholm dan Jensen, pemahaman budaya ini memandu kita untuk mempersepsi dunia, bagaimana kita berpikir mengenai diri kita sendiri dan hubungan kita dengan orang lain, serta bagaimana kita menetapkan dan mencapai tujuan kita, dan bagaimana kita mempertukarkan pesan. Pengertian Budaya Menurut Geert Hofstede adalah pemrograman kolektif atas pikiran yang membedakan anggota-anggota suatu kategori orang dengan kategori lainnya. Geert menyebutkan bahwa nilai-nilai adalah inti suatu budaya, sedangkan simbol-simbol merupakan manifestasi budaya yang paling dangkal, sementara pahlawan-pahlawan dan ritual-ritual berada di antara lapisan luar dan tercakup dalam praktik-praktik. Unsur unsur budaya ini terlihat oleh pengamat luar, tetapi maknanya tersembunyi dan makna persisnya terdapat dalam penafsiran orang dalam. Pengertian Cara Melestarikan Budaya kebudayaan didefinisikan sebagai kompleksitas yang meliputi kepercayaan, seni, moral, hukum, adat-istiadat kebiasaan, dan segala bentuk kehidupan yang diperoleh dari anggota masyarakat. Kata kebudayaan berasal dari kata sansekerta buddhayah, ialah bentuk jamak dari kata “budi” atau “akal”. Maka kebudayaan dapat diartikan pula hal-hal yang bersangkutan dengan budi dan akal. Ada pendapat lain tentang asal kata kebudayaan yaitu bahwa kata itu berasal dari pengembangan majemuk kata budi-daya yang berarti “daya dari budi”, kekuatan dari pikiran. Sedang menurutKoentjaraningrat kebudayaan diartikan sebagai keseluruhan gagasan dan karya manusia yang harus dibiasakannya dengan belajar, beserta keseluruhan dari hasil budi dan karyanya itu. Bila dilihat dari bahasa inggris kata kebudayaan berasal darikata latin colera yang berarti mengolah atau menngerjakan, yang kemudian berkembang menjadi kata culture yang diartikan sebagai daya dan usaha manusia untuk merubah berbagai definisi dari kebudayaan, Mencari tahu tentang budaya anda Apabila anda memang belum benar-benar memahami budaya anda, hal yang harus anda lakukan adalah anda harus mencari tahu berbagai macam informasi yang berkaitan dengan budaya anda. Kamu bisa mendapatkan informasi tersebut lewat bermacam-macam literatur seperti buku, ensiklopedi, atau bisa juga lewat surat kabar. Apalagi, saat ini, banyak literatur yang membahas tentang budaya dan kebudayaan sehingga anda akan lebih mudah untuk mendapatkan informasi mengenai budaya anda. Selain dari literatur cetak, anda pun bisa mempelajari tentang budaya lewat internet. Dengan perkembangan teknologi yang makin pesat karena pengaruh globalisasi, tentu saja akan menjadi kemudahan untuk anda dalam mendapatkan informasi yang lengkap tentang budaya anda. Contohnya yakni bila anda adalah orang Jawa yang ingin memperdalam pengetahuan anda mengenai budaya Jawa, anda dapat membaca berbagai buku budaya Jawa atau cukup mencari infonya lewat website-website tertentu. Mengikuti kegiatan budaya Untuk bisa mengenal budaya yang ada di daerah anda, setelah mempelajari tentang budaya anda, mengikuti kegiatan budaya adalah langkah yang tepat. Bila anda mengikuti kegiatan budaya ini, tentu saja anda akan lebih cinta pada budaya yang ada. Dalam mengikuti kegiatan budaya, sebaiknya anda terlibat langsung di dalam sebuah kontes misalnya sebab bila anda hanya mengikuti kegiatan budaya sebatas sebagai penonton atau peserta saja, kamu tak akan mendapatkan pengalaman yang mengesankan. Contohnya saja kamu ingin mengikuti kegiatan budaya Banyumas seperti pementasan kentongan. Akan lebih baik jika kamu menjadi pemain kentongan tersebut sebab anda akan lebih merasakan euforia kebudayaan kamu. Selain itu, terlibat langsung dalam kegiatan budaya juga akan menambah kecintaan kamu pada budaya anda tersebut. Anda juga akan mendapatkan suatu pengalaman baru yang tentu saja tidak bisa dilupakan sebab kegiatan kebudayaan biasanya digelar dalam acara tertentu. Bergabung dalam komunitas Bila anda ingin mengenal budaya Indonesia dan budaya di daerah anda khususnya, cara lain yang bisa kamu lakukan ialah dengan bergabung dengan komunitas budaya yang ada di sekitar daerah anda. Ada berbagai hal yang akan kamu dapatkan disini. Pertama, kamu bisa lebih mengenal budaya anda sebab dalam sebuah komunitas, akan ada beberapa tokoh kebudayaan yang sering berkunjung untuk menambah pengetahuan kamu atau bisa juga mereka bertukar pikiran dengan kamu dan anggota komunitas lain tentang budaya untuk menghindari penyebab terjadinya tindakan penyalahgunaan kewenangan Lalu, untuk mempererat tali persaudaraan dan kekompakan dalam melestarikan budaya, sebuah komunitas akan membuat acara tertentu yang bertemakan budaya kamu. Sama halnya dengan poin sebelumnya, ini merupakan hal yang sangat menguntungkan kamu sebab kamu bisa mempelajari bagaimana budaya anda dari acara tersebut. Memposting kesenian lokal di media sosial anda Di zaman modern ini, makin banyak orang yang mengenal internet dan media sosial. Lewat media sosial yang menghubungkan seluruh orang di dunia inilah kamu bisa memperkenalkan budaya lokal anda kepada orang luar. Postinglah foto-foto kesenian lokal yang dilengkapi dengan deskripsi di media sosial kamu. Kamu lebih baik jika anda memberikan deskripsi dalam 2 bahasa yaitu bahasa lokal dan juga bahasa inggris supaya orang luar lebih memahami apa yang anda posting. Jelaslah memposting foto-foto kesenian lokal akan lebih bermanfaat untuk kamu daripada memposting foto-foto selfie anda sebab dengan anda memperkenalkan budaya lokal kamu, kamu akan memberikan konstribusi dalam pelestarian budaya yang ada. Mengenakan produk budaya lokal anda di luar negeri Selain lewat media sosial, misi memperkenalkan budaya kepada luar negeri juga bisa kamu lakukan jika kamu sedang berada di luar negeri entah untuk belajar, liburan atau lainnya. Kamu cukup memakai produk hasil budaya lokal kamu saja disana. Contohnya saja anda memiliki batik sebagai produk budaya lokal kamu, dan untuk memperkenalkan batik tersebut, kamu cukup memakainya saat kamu sedang di luar negeri. Dengan memakai pakaian batik tersebut, tentu saja kamu telah memberikan sumbangsih kamu dalam memperkenalkan budaya lokal ke dunia luar. Selain pakaian, kamu juga bisa memakai hasil kesenian lokal lainnya contohnya tas, gelang, dan lain-lain. Mengekspor barang hasil kesenian budaya lokal Bagi anda para pengusaha, kamu juga bisa membantu mempromosikan budaya lokal melalui produk kesenian lokal yang kamu jual. Caranya adalah kamu mengembangkan usaha kamu agar sampai ke pasar mancanegara. Jika kamu telah mencapai itu, tentu saja kamu bisa mengekspor produk kesenian tersebut ke luar negeri. Kini, ada beberapa produk lokal Indonesia yang memang telah menembus pasar internasional contohnya batik dan songket, tetapi akan lebih baik jika ke depannya ada lebih banyak lagi produk kesenian lokal yang diperkenalkan sampai ke luar negeri. Jadikan budaya anda adalah identitas anda Pertama, kamu harus menjadikan budaya lokal kamu sebagai identitas anda. Apa artinya? Artinya adalah kamu memiliki rasa bangga terhadap budaya lokal yang kamu miliki dan kelebihan Indonesia di mata dunia Internasional. Dengan rasa bangga itulah kamu tidak akan mudah terpengaruh terhadap budaya asing yang masuk ke Indonesia. Menjadikan budaya sebagai identitas memanglah tak mudah. Apalagi saat ini, banyak orang yang berfikir bahwa budaya daerah adalah budaya yang sudah ketinggalan jaman. Tentu saja, harus ada banyak usaha yang kamu lakukan contohnya anda tidak ikut-ikutan datang ke bar atau diskotik untuk dugem. Fungsi Kebudayaan Bagi Masyarakat Kebudayaan mempunyai fungsi yang sangat besar bagi manusia dan masyarakat. Berbagai macam kekuatan yang harus dihadapi masyarakat dan anggota-anggotanya seperti kekuatan alam, maupun kekuatan-kekuatan lainnya di dalam masyarakat itu sendiri tidak selalu baik baginya. Selain itu, manusia dan masyarakat memerlukan juga kepuasaan, baik di bidang spiritual maupun materiil. Kebutuhan-kebutuhan masyarakat tersebut di atas unutk sebagai besar dipenuhi oleh kebudayaan yang bersumber pada masyarakat itu sendiri. Dikatakan sebagian besar karena kemampuan manusia terbatas, sehingga kemampuan kebudayaan yang merupakan hasil ciptaannya juga terbatas di dalam memenuhi segala kebutuhan. Adapun fungsi – fungsi kebudayaan adalah Mempersatukan masyarakat. Memenuhi kebutuhan-kebutuhan masyarakat. Mendorong terjadinya perubahan masyarakat. Unsur-Unsur Budaya Terdapat beberapa pendapat ahli mengenai komponen atau unsur kebudayaan atau budaya yaitu sebagai berikut… 1. Melville J. Herkovits, menyebutkan kebudayaan memiliki 4 unsur pokok yaitu alat-alat teknologi sistem ekonomi keluarga kekuasaan politik Bronislaw Malinowski mengatakan ada 4 unsur pokok yang meliputi sistem norma sosial yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan alam yang ada disekelilingnya organisasi ekonomi alat-alat, dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan keluarga adalah lembaga pendidikan utama organisasi kekuatan politik Kluckhohn, mengemukakan terdapat 7 unsur budaya atau kebudayaan yang sifatnya secara universal yaitu bahasa sistem pengetahuan sistem teknologi, dan peralatan sistem kesenian sistem mata pencaharian hidup sistem religi Unsur-Unsur Budaya Secara Umum, Berdasarkan dari beberapa unsur budaya yang dikemukakan oleh para ahli maka dapat ditarik kesimpulan bahwa unsur-unsur kebudayaan adalah sebagai berikut Perilaku-perilaku tertentu Gaya berpakaian Kebiasaan-kebiasaan Adat istiadat Tiga Wujud Kebudayaan Menurut Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga, yaitu gagasan, aktivitas, dan artefak. Gagasan Wujud ideal Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak; tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut. Aktivitas tindakan Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan. Artefak karya Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret diantara ketiga wujud kebudayaan. Manfaat Mempelajari Ilmu Budaya Mengenal perilaku lebih dalam dirinya sendiri maupun orang lain yang sebelumnya lebih dikenal luarnya saja. Dengan memahami karakter seseorang lebih dalam akan membuat seseorang menjadi tahu sifat yang ada di dalamnya itu, dan bukan luarnya saja. Karena memahami karakter seseorang itu jangan hanya dari luar saja, akan tetapi dari dalam juga. Sehingga dalam bergaulpun akan luwes. Sebagai bekal penting untuk pergaulan hidup. Manusia merupakan makhluk individu, yang berarti manusia tidak bisa hidup sendiri dan selalu membutuhkan bantuan orang lain. Perlu bersikap luwes dalam pergaulan setelah mendalami jiwa dan perasaan manusia serta mau tahu perilaku manusia. Dalam bergaul haruslah menjaga sikap dan sifat kita agar terjalinnya hubungan yang harmonis. Ciri Ciri Budaya Antara Lain Budaya bersifat selektif, merepresentasikan pola-pola perilaku pengalaman manusia yang jumlahnya terbatas. Budaya dapat disampaikan dari orang ke orang, dari kelompok ke kelompok dan dari generasi ke generasi. Etnosentrik menganggap budaya sendiri sebagai yang terbaik atau standar untuk menilai budaya lain. Budaya bersifat dinamis, suatu sistem yang tersu berubah sepanjang waktu. Berbagai unsur budaya saling berkaitan. Budaya bukan bawaan, tetapi dipelajari. Budaya berdasarkan simbol. Komponen Kebudayaan Berdasarkan wujudnya tersebut, Budaya memiliki beberapa elemen atau komponen, menurut ahli antropologi Cateora, yaitu Kebudayaan material Kebudayaan material mengacu pada semua ciptaan masyarakat yang nyata, konkret. Termasuk dalam kebudayaan material ini adalah temuan-temuan yang dihasilkan dari suatu penggalian arkeologi mangkuk tanah liat, perhisalan, senjata, dan seterusnya. Kebudayaan material juga mencakup barang-barang, seperti televisi, pesawat terbang, stadion olahraga, pakaian, gedung pencakar langit, dan mesin cuci. Kebudayaan nonmaterial Kebudayaan nonmaterial adalah ciptaan-ciptaan abstrak yang diwariskan dari generasi ke generasi, misalnya berupa dongeng, cerita rakyat, dan lagu atau tarian tradisional. Lembaga social dan pendidikan memberikan peran yang banyak dalam kontek berhubungan dan berkomunikasi di alam masyarakat. Sistem social yang terbantuk dalam suatu Negara akan menjadi dasar dan konsep yang berlaku pada tatanan social masyarakat. Contoh Di Indonesia pada kota dan desa dibeberapa wilayah, wanita tidak perlu sekolah yang tinggi apalagi bekerja pada satu instansi atau perusahaan. Tetapi di kota – kota besar hal tersebut terbalik, wajar seorang wanita memilik karier Sistem kepercayaan Bagaimana masyarakat mengembangkan dan membangun system kepercayaan atau keyakinan terhadap sesuatu, hal ini akan mempengaruhi system penilaian yang ada dalam masyarakat. Sistem keyakinan ini akan mempengaruhi dalam kebiasaan, bagaimana memandang hidup dan kehidupan, cara mereka berkonsumsi, sampai dengan cara bagaimana berkomunikasi. Estetika Berhubungan dengan seni dan kesenian, music, cerita, dongeng, hikayat, drama dan tari –tarian, yang berlaku dan berkembang dalam masyarakat. Seperti di Indonesia setiap masyarakatnya memiliki nilai estetika sendiri. Nilai estetika ini perlu dipahami dalam segala peran, agar pesan yang akan kita sampaikan dapat mencapai tujuan dan efektif. Misalkan di beberapa wilayah dan bersifat kedaerah, setiap akan membangu bagunan jenis apa saj harus meletakan janur kuning dan buah – buahan, sebagai symbol yang arti disetiap derah berbeda. Tetapi di kota besar seperti Jakarta jarang mungkin tidak terlihat masyarakatnya menggunakan cara tersebut. Bahasa Bahasa merupakan alat pengatar dalam berkomunikasi, bahasa untuk setiap walayah, bagian dan Negara memiliki perbedaan yang sangat komplek. Dalam ilmu komunikasi bahasa merupakan komponen komunikasi yang sulit dipahami. Bahasa memiliki sidat unik dan komplek, yang hanya dapat dimengerti oleh pengguna bahasa tersebu. Jadi keunikan dan kekomplekan bahasa ini harus dipelajari dan dipahami agar komunikasi lebih baik dan efektif dengan memperoleh nilai empati dan simpati dari orang lain. Contoh Kebudayaan Bahasa Banyak sekali bahasa yang ada di Indonesia, salah satunya adalah Bahasa Sunda. Bahasa Sunda adalah sebuah bahasa dari cabang Melayu-Polinesia dalam rumpun bahasa Austronesia. Bahasa ini dituturkan oleh setidaknya 38 juta orang dan merupakan bahasa Ibu dengan penutur terbanyak kedua di Indonesia setelah Bahasa Jawa. Bahasa Sunda dituturkan di hampir seluruh provinsi Jawa Barat dan Banten, melebar hingga wilayah barat Jawa Tengah mulai dari Kali Brebes Sungai Cipamali di wilayah Kabupaten Brebes dan Kali Serayu Sungai Ciserayu di Kabupaten Cilacap, di sebagian kawasan Jakarta, serta di seluruh provinsi di Indonesia dan luar negeri yang menjadi daerah urbanisasi Suku Sunda. Budaya Di Indonesia terdapat banyak sekali budaya yang tersebar. Salah satunya adalah budaya Sunda. Budaya Sunda merupaka suku yang terdapat di Provinsi Jawa Barat. Suku sunda adalah salah satu suku yang memiliki berbagai kebudayaan daerah, diantaranya pakaian tradisional, kesenian tradisional, bahasa daerah, dan lain sebagainya. Kesenian Khas Jawa Barat Wayang Golek Wayang Golek merupakan kesenian tradisional dari Jawa Barat yaitu kesenian yang menapilkan dan membawakan alur sebuah cerita yang bersejarah. Wayang Golek ini menampilkan golek yaitu semacam boneka yang terbuat dari kayu yang memerankan tokoh tertentu dalam cerita pawayangan serta dimainkan oleh seorang Dalang dan diiringi oleh nyanyian serta iringan musik tradisional Jawa Barat yang disebut dengan degung. Jaipong Jaipong merupakan tarian tradisional dari Jawa Barat, yang biasanya menampilkan penari dengan menggunakan pakaian khas Jawa Barat yang disebut kebaya, serta diiringi musik tradisional Jawa Bart yang disebut Musik Jaipong. Jaipong ini biasanya dimainkan oleh satu orang atau sekelompok penari yang menarikan berakan – gerakan khas tari jaipong. Degung Degung merupakan sebuah kesenian sunda yang biasany dimainkan pada acara hajatan. Kesenian degung ini digunakan sebagai musik pengiring/pengantar. Degung ini merupakan gabungan dari peralatan musik khas Jawa Barat yaitu, gendang, goong, kempul, saron, bonang, kacapi, suling, rebab, dan sebagainya. Degung merupakan salah-satu kesenian yang paling populer di Jawa Barat, karena iringan musik degung ini selalu digunakan dalam setiap acara hajatan yang masih menganut adat tradisional, selain itu musik degung juga digunakan sebgai musik pengiring hampir pada setiap pertunjukan seni tradisional Jawa Barat lainnya. Peran Kebudayaan Peranan merupakan aspek dinamis dari kedudukan, yaitu seorang yang melaksanakan hak-hak dan kewajibannya. Artinya, apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya, maka dia telah menjalankan suatu peranan. Suatu peranan paling tidak mencakup tiga hal berikut Peranan meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan posisi atau tempat seseorang dalam masyarakat Peranan merupakan suatu konsep perihal apa yang dapat dilakukan oleh individu dalam masyarakat sebagai organisasi Peranan juga dapat dikatakan sebagai perilaku individu yang penting bagi struktur sosial. Karakteristik Kebudayaan Secara umum kebudayaan memiliki beberapa karakteristik umum, karakteristik umum tersebut yaitu Kebudayaan adalah milik bersama. Unsur kebudayaan/ide, nilai, pola merupakan sesuatu yang dijalankan bersama-sama oleh anggota masyarakat. Contohnya gotong royong, musyawarah mufakat. Kebudayaan merupakan hasil belajar . Secara unsure hasil kebudayaan merupakan hasil dari belajar dan bukan warisan biologis dibawa sejak lahir. Kebudayaan didasari pada lambang. Penggunaan lambing-lambang tertentu biasanya dilakukan ooleh manusia, kekuasaan dan ketaatan individu dibangkitkan juga oleh lambing tertentu. Konsep Kebudayaan Berlawanan dengan ahli teori adaptasi tentang budaya, yang beranekaragam adalah sejumlah ahli teori yang melihat budaya sebagai sistem ideasional. Teori ini adalah teori yang dipegang oleh Keesing dalam setiap materinya ia menyebutkan tentang Ideasional yaitu budaya berperan sebagai sistem ide gagasan, dan teori ini bertolak dengan ahli teori adaptasi tentang budaya. Ia membedakan tiga cara yang khas dalam mendekati budaya sebagai sistem ide gagasan, yaitu sebagai berikut Budaya Sebagai Sistem Kognitif Maksudnya ialah budaya itu sebagai pengetahuan cognitif. Jadi budaya bukan sekedar untuk hiasan saja dalam kehidupan seseorang, tetapi dengan mempelajari budaya, kita juga turut mempelajari suatu pengetahuan. Oleh karena itu Keesing mengatakan bahwa budaya tidak didukung oleh ilmu pengetahuan yang arif bijaksana sebab dengan kebudayaan itulah kita mempelajari suatu ilmu pengetahuan yang arif bijaksana itu. Kebudayaan terdiri atas segala sesuatu yang hrus diketahui atau dipercayai seseorang agar dia dapat berperilaku dalam cara yang dapat diterima oleh anggota-anggota masyarakat. Menurut Good enough Budaya adalah bentuk ha-hal yang ada dalam pikiranmind manusia,model-model yang dipunyai manusia unutk menerima ,menghubungkan, dan kemudian menafsirkan suatu fenomena. Dengan konsep yang seperti ini, bahasa adalah satu subsistem dari budaya, dan peneliti antropologi kognitif berharap bahwa metode-metode dan model-model linguistik juga memadai untuk digunakan oleh bidang budaya yang lain. Budaya secara epistemologi berada dalam ranah yang sama dengan bahasa. Metode-metode dan model-model linguistik yang relevan digunakan. Budaya Sebagai Sistem Struktural Yang mempengaruhi susunan atau tatanan yang terpola secara kultural ialah pikiran mind. Struktur pemikiran – pemikiran yang meliputi tentang bahasa, adat istiadat yang berbeda antara masyarakat itu dipandang sebagai “Budaya”, yaitu bersifat universal yang semua masyarakat di dunia ini mempunyai kebudayaan tersebut, dari pada “sistem budaya” yang bersifat lokal. Oleh karena itu setiap budaya pada masing – masing masyarakat berbeda di seluruh dunia karena pikiran mereka yang menyebabkan kebudayaan itu berbeda satu sama lain. Menurut Levi-Strauss memandang budaya sebagai sistem simbolik yang dimiliki bersama dan merupakan ciptaan pikiran secara kumulatif. Budaya Sebagai Sistem Simbolik Kebudayaan adalah dengan cara memandang kebudayaan – kebudayaan sebagai sistem makna dan simbol yang dimiliki bersama. Kebudayaan itu tidak dimiliki individu namun dimiliki bersama oleh suatu masyarakat. Clifford Geertz menganggap pandangannya tentang budaya adalah semiotik. Mempelajari budaya adalah berarti mempelajari aturan-aturan makna yang dimiliki bersama. Kebudayaan sebagai sistem simbol yang bermakna. Makna tidak terlihat di “dalam kepala orang”. Budaya menurut Schneider adalah satu sistem simbol dan makna dimiliki bersama oleh anggota masyarakat ,terletak dalam relasi diantara demikianlah artikel dari megenai Cara Melestarikan Budaya Pengertian, Fungsi, Unsur, Wujud, Manfaat, Ciri, Komponen, Contoh, Peran, Karakteristik, Konsep , semoga artikel ini bermanfaat bagi anda semuanya.
mengikuti kegiatan kesenian berguna untuk melestarikan